Editor : Redaksi Bimantara News--Sabtu, 15 Maret 2025 | 20.55 Wib
Bimantara News -- Pasca putusnya jalan nasional Jambi - Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan uji beban (loading test) terhadap jembatan Bailey sepanjang 30 meter yang dibangun sebagai bentuk respons tanggap darurat.
Jembatan darurat tersebut saat ini telah difungsionalkan dengan pembatasan beban maksimal 20 ton guna menjaga keaamanan serta kendala pada Jembatan.
Namun, pembatasan beban maksimal 20 ton guna menjaga keamanan tersebut tampaknya tidak diindahkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja melakukan pembiaran hingga diduga adanya indikasi ngemel ( membayar uang aman untuk melewati jembatan ) kepada pihak-pihak yang melakukan pengamanan di lokasi tersebut.
Hal tersebut juga dibuktikan dengan tersebarnya video amatir di group-group atau pesan whatsapp serta media sosial yang memperlihatkan kendaraan Truck Roda 10 menggangkut batu bara bermuatan 40 Ton +- melewati jembatan bailey yang beban maksimalnya 20 ton.
" Ya tronton, tronton batu bara, nampaknya untuk malam ini udah lewat. Tronton batu bara melewati jembatan bailey ". Terdengar pada rekaman video amatir tersebut.
Salah seorang masyarakat setempat yang enggan menyebutkan namanya menyampaikan rasa mirisnya dan keresahannya dibalik musibah yang terjadi ada oknum-oknum yang memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya padahal sangat jelas terdapat spanduk larangan kendaraan muatan lebih 20 Ton dilarang melintas tetapi malah diizinkan tetap melintas. Sabtu, 15 Maret 2025.
" Sungguh sangat disayangkan dan miris dibalik musibah ada saja pihak-pihak yang malah mencari keuntungan tanpa memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi, Padahal sudah sangat jelas terdapat spanduk larangan kendaraan muatan lebih 20 Ton dilarang melintas tetapi malah diizinkan tetap melintas di Jembatan darurat tersebut ",. Ujarnya
Kami sebagai warga Sirih Sikapur sangat tidak setuju serta menolak adanya kendaraan truck batu bara bermuatan melibihi 20 ton melintas karna akibatnya bisa saja membuat kerusakan terhadap jembatan darurat ini sehingga membuat akses jalan nasional terputus kembali.
Terakhir dirinya mengungkapkan, Kami berharap kepada pihak-pihak berwajib ataupun Aparat Penegak Hukum (APH) agar dapat mengambil tindakan tegas kepada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja melakukan pembiaran ataupun diduga menerima uang keamanan terhadap kendaraan bermuatan lebih 20 ton untuk melintasi jembatan darurat. tutupnya
Hingga berita ini ditayangkan awak media masih berupaya mencari informasi-informasi dari pihak-pihak terkait. ( Red )